Sabtu, 28 Juni 2014

Fanatisme ditengah PESTA DEMOKRASI

Tulisan kali ini masih terkait dengan PEMILU PRESIDEN yang akan berlangsung pada tanggal 9 Juli 2014. Makin ENEG, MUAK, MUAL ama kondisi yang terjadi...eeehhh ntar gw dikira hamil lagi...hahahahaha

Dalam sejarah Pemilihan Presiden tahun 2014 ini MUNGKIN akan menjadi sejarah Pilpres terpanas, teramai, dan terbesar. Karena menurut gw yang ngalamin 2 kali Pilpres tahun 2004 dan 2009 ini memang yang "PALING-PALING" reme nya.

Pilpres yang hanya menyisakan dua calon Presiden/Wakil Presiden ini disambut begitu hangat, begitu meriah dan mengguncang jagat perpolitikan tanah air. Dua-duanya memiliki massa pendukung yang sangat besar. Meskipun keduanya memiliki gaya, karakter, dan sikap yang beda jauh. Namun keduanya sudah menjadi pusat perhatian puluhan bahkan ratusan juta pasang mata rakyat negeri ini.

Fanatisme pendukung kedua Capres ini begitu luar biasa, bahkan melebihi fanatisme pendukung kesebelasan sepakbola di Piala Dunia . Debat-debat pun mendulang banyak peminat dan pemirsa, dan yang nonton pun tak kalah banyak sama yang nonton piala dunia. Sungguh Pilpres kali ini memang LUAR BIASA.

Kedua Capres ini begitu dikagumi, digandrungi dan begitu luar biasa menyita banyak perhatian orang. Banyak orang-orang yang "turun gunung" untuk mendukung dan ikut serta dalam Pilpres kali ini. Banyak yang tadinya golput pada akhirnya merelakan diri untuk terlibat dalam Pesta Demokrasi kali ini. Seandainya saja bukan sosok Prabowo Subianto dan Joko Widodo belum tentu "semeriah" ini.

Keduanya sudah memberi kontribusi dan dampak yang besar bagi segenap negeri untuk sejenak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran bahkan uang. Mereka semua pada akhirnya ingin turut serta dalam meramaikan PESTA pemilihan ini. Mereka begitu antusias dan penuh semangat. 

Panasnya "perjuangan" kedua kubu sangatlah hebat, bahkan pada tataran tertentu melebihi akal pikiran kita. Semakin kesini banyak diisi oleh kampanye hitam, kampanye negatif, hujat, fitnah, dan makian disana sini. Dimana pada kenyataannya ada banyak pendukung fanatik berlomba-lomba menghina, menghujat dan berusaha menjatuhkan dengan begitu rendah dan nista. Sampai pada akhirnya membuat kita begitu MUAK dengan pemberitaan di Tv maupun di media sosial (Facebook, Twitter dll) yang berisi tentang kampanye hitam tersebut.

Ini membuat kita mesti bercermin, dan bertanya secara jujur pada diri sendiri, bila kita ikut terlibat atau membenarkan kampanye hitam tesebut, maka masih layakkah pemilihan presiden ini disebut sebuah PESTA DEMOKRASI. Oleh karena ini adalah PESTA DEMOKRASI, maka setiap peserta pesta seharusnya terlibat dalam kemeriahan dan kesenangan bersama-sama. Suasana pesta tidak boleh ternoda oleh tindakan kotor apapun. Setelah pesta usaipun, semua harus tetap berada pada kegembiraan yang sama. 

Melihat perkembangan yang terjadi, fanatisme dari kedua kubu, yang sangat dikhawatirkan adalah akan banyak orang yang tidak sanggup menerima kenyataan. Kenyataan, ketika nanti Capres yang didukung dan dicintai dengan amat sangat tidak terpilih. BOOOMMMMM!!! ini berbahaya. Ini bukan tidak mungkin terjadi, gesekan dan ketersinggungan akan sangat cepat tersulut. Apalagi kalau konteks ini terjadi dalam skala besar. Para TIMSES (Tim Sukses) mungkin bisa memahami hal ini, tetapi belum tentu hal yang sama dipahami oleh massa pendukung yang fanatiknya sangat berlebihan. Isu-isu tidak benar yang berseliweran di media sosial dijadikan ajang saling tusuk & serang. Biasanya isu kecil yang tidak benarpun ketika ditiup oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan sangat cepat menyebar dan membuat panas banyak pihak, lalu terpancing membalas. Keadaaan memanas ini bukan tidak beralasan, sudah banyak contoh yang terjadi, belum mulai pemilihan saja sudah begini.

Gw berharap kedua kubu dan para pendukung fanatik yang berlebihan itu harus bersikap bijak dan dewasa, apapun hasilnya nanti. Ini adalah pemilihan presiden, memilih yang terbaik diantara yang baik, kedua capres punya kelebihan dan kekurangan masing-masing "Nobody is perfect". Pada akhirnya nanti yang ada hanya yang terpilih dan yang tidak terpilih, apapun hasilnya, harus kita terima dengan besar hati. Yang terpilih dialah yang terbaik menurut mayoritas pemilih.

Semoga kita menjadi pemilih-pemilih bijak. Pemilih yang bijak sebelum hari pemilihan, Bijak pada saat pemilihan, dan tetap bijak setelah pemilihan.

Semoga PESTA DEMOKRASI ini berjalan dengan DAMAI, kita boleh berbeda dalam memilih tapi ingat tanggung jawab PERDAMAIAN negeri ini JAUH lebih PENTING.

YAKINILAH.....
Siapapun nanti Presiden yang terpilih, YAKINI itu adalah skenario terbaik dari ALLAH SWT untuk bangsa ini. Yakini bahwa ALLAH SWT Yang Maha Menentukan.


Salam,
@awale77



Tidak ada komentar:

Posting Komentar